Tuesday, October 31, 2006

SEMUA TENTANG KITA


Ya, kadang kalau hidup selalu kita artikan sebagai ajang untuk tunduk pada Tuhan bukanlah satu kesalahan dalam berpendapat. Namun alangkah indahnya jika hidup lebih dari itu. Mencari arti cinta, memaknainya walaupun pada akhirnya nanti kita akan tersandung batu 'kekalahan'. Entah itu 'kekalahan' sebelum kita merasakannya atau bahkan 'kekalahan' setelah kita mencicipi cinta itu.

Ya, Arif Romadhon adalah nama asliku, ketika aku terlahir dahulu tepat 7 Mei 1987 aku menangis sedih. Mengapa aku harus tercipta ke dunia ini. Karena pasti aku akan bertemu dengan yang namanya cinta. Dan aku takut menemuinya, aku takut.
Ketika tubuhku membesar, meninggi, dan menjadi makhluk yang layak untuk dipandang. Aku teringat ketika aku terlahir 18 tahun yang lalu, aku dulu digendong oleh mamaku Hj. Nurus Shofah. Papaku H. Abdul Karim lari sana lari sini mencarikan aku uang. Sedang Kakak perempuanku Lily Maisyaroh berusaha membantu Mamaku menghentikan tangisanku. Kakak Laki-lakiku Agus Khoirul Huda membelikan bubur untukku. Sedang aku hanya bisa menangis. Dan kini aku berjuang demi mereka. Aku yakin tak akan mampu aku membalas budi mereka. Tapi minimal aku akan membuat mereka tersenyum bahagia jika melihatku sukses.
Dunia tulis menulis adalah duniaku, apalagi sastra. Sesuatu yang terjadi hari ini tak pernah kubiarkan berlalu begitu saja, semua aku abadikan dalam puisiku, dalam cerpenku, bahkan dalam novelku. Aku biarkan puisi, cerpen dan novel itu menjadi kenangan di hari tuaku kelak.
Kubiarkan jariku menari di ujung pena bersama tinta-tinta emasku. Dan semoga Blog ini bisa anda nikmati sebagai persembahan buat nama-nama yang ada dalam hatiku. SELALU!


Salamku untuk semua temen-temenku, semua yang pernah singgah dalam sanubari. Untuk Bapak Mamaku di Balikpapan, tunggu anakmu pulang. Semoga anakmu ini pulang dengan kesuksesan. Menjelmakan air matamu menjadi air mata haru, air mata bahagia, bukan air mata karena kecewa.

Buat siapa saja yang pernah singgah dalam hati, terima kasih kau telah warnai hidupku, kau buat senyumku terus terukir dalam hamparan padang pasir kesyahduan. Senyum itu kau sulap menjadi air mata. Tangis itu kau ubah menjadi tawa dalam lukisan ilahi.

Kepada sahabat-sahabat mamba'us sholihin, semua Kafi, Kafa, Sonif, Hasan, dan semua temen-temen mambas di Jogja, Malang, Jakarta, Surabaya dan di manapun kalian berada sukses selalu. Jangan pernah lupakan kenangan bersama yang pernah kita ukir bersama.

Jadikan kenangan adalah cermin untuk masa depan kita nanti. Dan goreskan tinta emasmu untukku dalam lubuk hatimu, sahabatku!




0 komentar: