Kalau kemarin aku memulai aktifitas mulai pukul 08.00 pagi, hari ini lebih pagi. Pukul 06.00 pagi kita sudah harus meninggalkan Luxor untuk menuju Aswan.
Kencang udara pagi ini tak menghalangi kicau burung-burung mesra bertaburan di langit menemani perjalanan pagi ini. Sembari berkata dalam hati "Akankan aku bisa kembali lagi ke kota yang penuh dengan ribuan sejarah ini?" pertanyaan itu tiba-tiba terjawab oleh senyum manisku sendiri. Dan hari ini tiba-tiba aku mengingat teman-temanku di Kairo, aku rindu mereka, aku ingin bercengkrama dengan mereka seperti biasa. Tapi di sisi lain, aku ingin lebih lama di Luxor menikmati keindahan peradaban Mesir Kuno dengan "The Gembel" yang rasanya sudah begitu 'dekat' denganku. Bahkan aku bermimpi suatu saat aku akan kembali ke tempat ini dengan mereka lagi.
Tak terasa di tengah lamunan itu, aku dikagetkan oleh suara salah satu temanku kalau kita sudah sampai di Ma'bad Edfu, tempat pertama yang kita kunjungi di kota Aswan ini. Kemudian setelah kita menghabiskan banyak waktu di sana, kita meneruskan perjalanan ke Ma'bad Embu yang letaknya tak begitu jauh dari Ma'bad Edfu. Setelah ke tempat-tempat tersebut, kita menuju hotel Cleopatra, tempat kami tinggal selama di Aswan.
Dari kualitas, jelas Cleopatra lebih berkualitas tapi Cleopatra dan Karnak sama-sama berbintang tiga. Meski demikian, banyak fasilitas hotel Karnak yang tak kita temukan di hotel Cleopatra. Tapi setidaknya, kita bisa merebahkan tubuh di saat lelah datang tanpa permisi.
Sekitar jam 4 sore, "The Gembel" jalan-jalan ke Sungai Nil sambil menunggu saat-saat terbenamnya matahari hari ini. Begitu indah ternyata, dan yang takkan pernah terlupakan bahwa perahu yang kita naiki mengantarkan kita melintasi dan menerpa air Nil yang seakan-akan menjadi tuhan kedua bagi orang Mesir, karena hanya itu yang bisa menghidupi mereka. Matahari terbenam dan rembulan muncul, dua hal yang bisa kita nikmati dalam waktu yang bersamaan. Sebuah keindahan ciptaan Tuhan yang tak ada duanya. Banyak kisah yang kusimpan dalam memori hatiku di senja ini, seumur hidupku belum pernah aku merasa kalau senja bagiku begitu istimewa.
Bahkan dulu, aku pernah beranggapan bahwa senja adalah masa yang paling aku benco, karena kehadirannya hanya sejenak, seakan hanya sebagai pelengkap, bukan yang abadi.
Saturday, February 24, 2007
Hari IV (Dari Luxor menuju Aswan untuk menikmati Senja)
Diposting oleh:
M. Arif Ramadhan
di
3:05 AM
Kategori: Catatan Harian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment