Pagi ini kita sudah harus beres-beres barang, karena kita akan check-out jam 9 pagi ini. Padahal kita baru akan kembali ke Kairo nanti jam 6 sore. Masih ada beberapa agenda hari ini sebelum kita meninggalkan kota Aswan. Al-Masallah al-Naqishoh mengawali rentetan perjalanan pagi ini.
Tempat ini menyimpan benda yang sering kita kenal dengan sebutan Obelisk, namun di sini benda-benda itu dipercaya masih belum sempurna pembuatannya tapi sudah hancur terlebih dahulu. Maka dari itu disebut Masallah Naqishoh. Di tempat ini, hanya memakan 20 menit, waktu yang sangat singkat dibanding dengan kunjungan-kunjungan yang lain yang setidaknya menghabiskan waktu satu jam setengah. Setelah dari tempat ini kita langsung menuju ke Ma'abid Philae, ma'bad yang terletak di tengah-tengah Nil, menuju ke tempat itu saja harus menggunakan perahu. Di sana hampir sama dengan tempat-tempat yang sebelumnya sudah kita kunjungi. Tempat-tempat peribadatan Mesir Kuno, zaman aliran Paganisme begitu maraknya. Setelah dari tempat itu, aku menuju ke tempat yang bernama "al-Qoryah al-Nubiyyah". Lagi-lagi perjalanan kita harus melintasi sungai Nil, kali ini lebih jauh. Memakan waktu dua jam pulang pergi, untuk mengunjungi sebuah pedesaan yang terasingkan. Padahal dipercaya bahwa keturunan Mesir yang pribumi adalah keturunan Nubiyyah itulah. Pedesaan yang tidak terlalu besar, namun tidak begitu tertinggal. Di desa yang begitu jauh dari pusat perkotaan masih ada warnet (warung internet). Saluran listrikpun sudah masuk ke daerah itu. Selama perjalanan, kita bisa menikmati pemandangan yang sangat-sangat alami, warna hijau yang memenuhi kelopak mata membuat sejuk hati dan merasakan bahwa cinta hadir lagi.
Jam 6 sore ini kita menuju stasion Aswan yang tidak begitu jauh dari hotel, hanya memakan waktu 3 menit. Sembari kulangkahkan kaki ke arah kereta aku terhenti sejenak untuk sedikit membalikkan kembali wajahku ke arah berlawanan dan berkata dalam hati "Tempat ini begitu istimewa bagiku, kota ini banyak menemaniku dalam kebahagiaan yang berkepanjangan namun kuyakin akan ada pungkasan. Tempat ini begitu istimewa bagiku, banyak kenangan yang menjadikan aku bisa menumbuhkan rasa itu lagi, rasa yang sudah lama kucoba untuk kukubur namun muncul lagi. Aku tak tahu siapa yang salah, kalau rasa itu tumbuh lagi."
"Sudahlah, aku tak ingin keindahan kenangan kota ini kukotori dengan rasa yang abstrak itu. Biar kunikmati dan kujadikan butir-butir kenangan manis, perjalanan sepekanku ini, dengan sahabat-sahabat yang luar biasa dan bagaimanapun juga, setiap sesuatu ada akhirnya. Kini aku harus mengakhiri kisah manis sepekan di Luxor dan Aswan."
"Aku berharap suatu saat aku bisa kembali ke tempat ini dengan kisah yang lain, dengan warna yang lain, dengan rasa yang lain. Namun pulang dengan senyum yang sama."
Saturday, February 24, 2007
Hari VI (Selamat tinggal Aswan dengan Berjuta Kenangan)
Diposting oleh:
M. Arif Ramadhan
di
3:34 AM
Kategori: Catatan Harian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment