Saturday, February 24, 2007

Hari VI (Selamat tinggal Aswan dengan Berjuta Kenangan)‎



Pagi ini kita sudah harus beres-beres barang, karena kita akan check-out jam 9 ‎pagi ini. Padahal kita baru akan kembali ke Kairo nanti jam 6 sore. Masih ada ‎beberapa agenda hari ini sebelum kita meninggalkan kota Aswan. Al-Masallah ‎al-Naqishoh mengawali rentetan perjalanan pagi ini.

Tempat ini menyimpan ‎benda yang sering kita kenal dengan sebutan Obelisk, namun di sini benda-‎benda itu dipercaya masih belum sempurna pembuatannya tapi sudah ‎hancur terlebih dahulu. Maka dari itu disebut Masallah Naqishoh. Di tempat ‎ini, hanya memakan 20 menit, waktu yang sangat singkat dibanding dengan ‎ku
njungan-kunjungan yang lain yang setidaknya menghabiskan waktu satu ‎jam setengah. Setelah dari tempat ini kita langsung menuju ke Ma'abid Philae, ‎ma'bad yang terletak di tengah-tengah Nil, menuju ke tempat itu saja harus ‎menggunakan perahu. Di sana hampir sama dengan tempat-tempat yang ‎sebelumnya sudah kita kunjungi. Tempat-tempat peribadatan Mesir Kuno, ‎zaman aliran Paganisme begitu maraknya. Setelah dari tempat itu, aku ‎menuju ke tempat yang bernama "al-Qoryah al-Nubiyyah". Lagi-lagi perjalanan ‎kita harus melintasi sungai Nil, kali ini lebih jauh. Memakan waktu dua jam ‎pulang pergi, untuk mengunjungi sebuah pedesaan yang terasingkan. ‎Padahal dipercaya bahwa keturunan Mesir yang pribumi adalah keturunan ‎Nubiyyah itulah. Pedesaan yang tidak terlalu besar, namun tidak begitu ‎tertinggal. Di desa yang begitu jauh dari pusat perkotaan masih ada warnet ‎‎(warung internet). Saluran listrikpun sudah masuk ke daerah itu. Selama ‎perjalanan, kita bisa menikmati pemandangan yang sangat-sangat alami, ‎warna hijau yang memenuhi kelopak mata membuat sejuk hati dan ‎merasakan bahwa cinta hadir lagi.
Jam 6 sore ini kita menuju stasion Aswan yang tidak begitu jauh dari hotel, ‎hanya memakan waktu 3 menit. Sembari kulangkahkan kaki ke arah kereta ‎aku terhenti sejenak untuk sedikit membalikkan kembali wajahku ke arah ‎berlawanan dan berkata dalam hati "Tempat ini begitu istimewa bagiku, kota ‎ini banyak menemaniku dalam kebah
agiaan yang berkepanjangan namun ‎kuyakin akan ada pungkasan. Tempat ini begitu istimewa bagiku, banyak ‎kenangan yang menjadikan aku bisa menumbuhkan rasa itu lagi, rasa yang ‎sudah lama kucoba untuk kukubur namun muncul lagi. Aku tak tahu siapa ‎yang salah, kalau rasa itu tumbuh lagi." ‎
‎"Sudahlah, aku tak ingin keindahan kenangan kota ini kukotori dengan rasa ‎yang abstrak itu. Biar kunikmati dan kujadikan butir-butir kenangan manis, ‎perjalanan sepekanku ini, dengan sahabat-sahabat yang luar biasa dan ‎bagaimanapun juga, setiap sesuatu ada akhirnya. Kini aku harus mengakhiri ‎kisah manis sepekan di Luxor dan Aswan."‎
‎"Aku berharap suatu saat aku bisa kembali ke tempat ini dengan kisah yang ‎lain, dengan warna yang lain, dengan rasa yang lain. Namun pulang dengan ‎senyum yang sama."‎

0 komentar: