Tuesday, December 06, 2005

Puisi Biasa 11: Atas Nama Cinta

ATAS NAMA CINTA

peraturan......pertikaian......peraturan

aku benci semua itu

aku ingin muntah jika kudengar kata-kata busuk itu

kelingking jemariku adalah engkau

tertancap jiwa seorang sahabat

menangis kecil dalam hati

tertawa kencang bukan layaknya kambing

sahabat

karena itu engkau tertawa kecil

karena itu engkau menangis kencang

dalam tumpuan hatimu akupun menangis

kini masih terlintas

ada yang mengusik tentang saat itu

aku ingat benar

karena dia aku hampir terbuang

karena sang bangsat aku hampir tergusur

karena peraturan pertikaian dan permusuhan

aku hampir mati

kini engkau yang merasakan itu semua

aku heran

mana otak mereka kalau memang mereka masih merasa manusia

kalau memang mereka tak lagi berotak

mengapa nama MANUSIA masih melekat di pantatnya

dan kalau ia memang berotak seharusnya ia bisa menjadi manusia sesungguhnya

sahabat

kuharap engkau tabah

kebebasan adalah milik kita

kalau ada yang tak sejari dengan tanganmu

hantam

aku mendukungmu dengan cinta

dengan hati seorang sahabat

apapun kamu,

siapapun kamu,

seburuk apapun kamu,

engkau sahabatku,

dalam sepi aku bertarung dengan malam

aku berkemelut dengan siang

aku menampar keras sang senja

karena mereka membencimu

sahabatku

Kairo, 26-01-2005

0 komentar: