MENANTI ADALAH AKU (II)
menanti adalah aku
tali layang-layangku sudah putus
dan kertas itu terbang entah kemana
meninggalkan embun pagi dinihari
meninggalkan lilin malam yang perlahan mulai leleh
menanti adalah aku
cahaya mataku mulai pudar
aku lelah
aku ingin tidur
melupakan semua rasa yang terlalu menyiksaku
dalam angan ini
menanti adalah aku
langkah kakiku mulai terbata
aku tak mampu berbuat apa-apa
semua lemah tanpa tenaga
dan mungkin cinta hanya dalam mimpi
menanti adalah aku
lagi-lagi aku teringat
kalau cinta hanya dalam mimpi
kucukup bahagia
aku takut dalam mimpipun cinta itu lari
beriring burung-burung senja yang beterbangan di langit biru
lalu mana rasa yang kan membuatku tersenyum?
menanti adalah aku
kini semua sudah tak mampu kugerakkan
aku benar-benar lemas
mata, kaki, bahkan tanganku kini sudah tak mampu ukir kata
dan bibirku dengan sedikit kemampuannya dan aku yakin iapun akan lemah
berucap
"menanti adalah aku"
0 komentar:
Post a Comment