Tuesday, December 06, 2005

Puisi Biasa 16: Pukul Dua Kurang Dua Menit

PUKUL DUA KURANG DUA MENIT

malam ini membangunkanku

malam ini membuatku terjaga dari lamunku

malam ini menyadarkanku

bahwa puisi yang pernah aku tulis dulu benar

ketika aku tuliskan bahwa tidak setiap yang manis adalah cinta

bahwa tidak setiap yang pahit adalah dusta

malam ini aku terjebak dalam lamun sesaatku

malam ini aku terjerumus dalam mimpi malam itu

malam ini aku mengenalnya

bahwa tetes embun yang pernah aku rasakan dulu benar

ketika embun itu memberikan kesejukan

tapi hanya sesaat lalu hilang meninggalkanku begitu saja

malam ini dia adalah malam

gelap

sunyi

hampa

malam ini tepat pukul dua kurang dua menit

Kairo, 24-10-2005

0 komentar: