Friday, December 02, 2005

Puisi Cinta 4: Menanti Adalah Aku (1)

MENANTI ADALAH AKU (I)

menanti adalah aku

mengukir kata-kata dalam keheningan

menyapa bintang yang sedang tersenyum lepas

menggandeng rembulan yang nampak sendiri tanpa bintang

menanti adalah aku

mungkin aku adalah bebatuan

yang hanya terdiam

tanpa mampu bergerak ketika kaki-kaki menendangku

lalu makin lama aku makin dekat dengan sungai

yang siap tuk menelanku

menanti adalah aku

hidup ditemani resah

hidup bersama dengan gelisah

kini aku tersenyum nanti aku terpaku menangis

tanpa resah dan gelisah

menanti adalah aku

yang jejak kakiku kini mulai menapak

tapi ada yang hentakku

tuk sejenak berhenti dari dunia maya ini

mungkin aku terjebak dalam gelombang semalam

menanti adalah aku

kalau boleh hatiku bersuara mungkin halilintar terlalu kencang untuk kudengar

padahal dulu

ketika aku masih kecil

halilintar adalah teman bermainku

atau mungkin kini aku melupakannya

menanti adalah aku

semoga kau tau

tanpa harus kuungkap dengan kata

karena aku yakin engkau cukup bisa memahami bahasa hatiku

yang selalu menantimu

yang selalu berucap "menanti adalah aku"

Kairo, 03-10-2005

0 komentar: