MENANTI ADALAH AKU (I)
menanti adalah aku
mengukir kata-kata dalam keheningan
menyapa bintang yang sedang tersenyum lepas
menggandeng rembulan yang nampak sendiri tanpa bintang
menanti adalah aku
mungkin aku adalah bebatuan
yang hanya terdiam
tanpa mampu bergerak ketika kaki-kaki menendangku
lalu makin lama aku makin dekat dengan sungai
yang siap tuk menelanku
menanti adalah aku
hidup ditemani resah
hidup bersama dengan gelisah
kini aku tersenyum nanti aku terpaku menangis
tanpa resah dan gelisah
menanti adalah aku
yang jejak kakiku kini mulai menapak
tapi ada yang hentakku
tuk sejenak berhenti dari dunia maya ini
mungkin aku terjebak dalam gelombang semalam
menanti adalah aku
kalau boleh hatiku bersuara mungkin halilintar terlalu kencang untuk kudengar
padahal dulu
ketika aku masih kecil
halilintar adalah teman bermainku
atau mungkin kini aku melupakannya
menanti adalah aku
semoga kau tau
tanpa harus kuungkap dengan kata
karena aku yakin engkau cukup bisa memahami bahasa hatiku
yang selalu menantimu
yang selalu berucap "menanti adalah aku"
Kairo, 03-10-2005
0 komentar:
Post a Comment